Halaman

05 September 1997

Savitri, Cinta pertamaku di SMP




Sekarang aku sudah terlihat tampak dewasa, kalau dilihat dari postur tubuhku aja sudah kelihatan dan sekarang ini aku merasa sudah berubah…

Pertama kali aku masuk SMP 5 di Solo, aku merasa seperti main di sebuah film, karena buat aku semuanya akan aku mulai dari awal lagi, seperti aku harus berkenalan dengan banyak teman, menyesuaikan dengan lingkunganku atau mencari pacar baru! Hehe… oleh karena itu aku harus merubah semua kelakuanku menjadi apa itu yang dinamakan dewasa.
Hari ini sewaktu aku di sekolah aku sempat melihat cewek yang sedang duduk di kantin sekolah, terus terang dia langsung menarik perhatianku, dia terus saja kuamati tapi ternyata sinyal kuat mataku dapat dirasakan olehnya dan ternyata dia juga membalasku dengan senyuman manisnya tapi kemudian aku merasa malu sendiri.. ( hallow!! Gua anak ingusan yang baru 13 tahun ) aku merasa belum berani untuk melakukan apa – apa dan tak lama kemudian aku malah meninggalkan dia dan kembali bergabung dengan teman – temanku.
Minggu pertama aku di sekolah pikiran yang menempel di otakku masih saja wanita itu, jujur aku teringat dia terus ditambah tiap kali aku jajan di kantin aku pasti ketemu dengannya dan getaran aneh selalu muncul saat aku ngelihat muka dia.
Akhirnya rasa ini nggak bisa aku tahan lagi, rasa ingin tahuku tentang cewek berparas hitam manis ini mulai ada dan aku mulai mencari informasi tentang dia, ternyata namanya Safitri dia anak kelas 1E dan dia adalah salah satu anggota Genk Boebrah, dia memakai motor Shogun tiap kali akan ke sekolah dan aku juga mendapat informasi yang nggak sedap buatku, ternyata dia sudah punya cowok! Huh… tapi dalam kamus aku nggak akan nyerah gitu aja dunk…

01 September 1997

Preface


aku tahu aku memang manusia biasa.. tapi aku juga punya perasaan, banyak hal yang terjadi dan banyak hal juga yang akan kuceritakan, nggak mungkin aku ceritakan kepada orang yang kupercaya sekalipun karena ini sangat bersifat pribadi , seandainya dibaca di depan umum akan terasa sangat tabu dan sangat memalukan, maka itu aku akan mencurahkan semua perasaanku bukan kepada orang yng kusayangi dan orang yang kupercaya sekali pun, tapi hanya pada buku ini. Buku inilah yang mengingatkan kenangan-kenangan manis yang tak terlupakan dan buku inilah pertama kali aku mulai mengenal “ cinta”. Dengan adanya buku ini aku sudah merasa dewasa aku sudah bisa berpikir panjang dan apa yang akan terjadi nanti, tapi aku juga nggak bisa berharap apa-apa dari buku ini, karena buku inilah yang dapat membuat perasaan ku lega. Entah, suatu saat perkataan-perkataanku mungkin akan berubah, aku nggak tahu. Tapi aku sudah punya nama untuk buku tersayang ini “ ITS MY LIFE” The Greater Memory of Big Story. Dan aku yakin buku ini akan terjaga rahasianya, apabila ada orang yang nekad membacanya itu menandakan bahwa dia tak tau malu.